Kamis, 29 Desember 2016

Satu Hari di Bulan Agustus

Kecemasan yang telah berhari-hari menghantui terjawab sudah. “Siapa mereka yang akan menjadi teman sekelasku?”, “Apa aku bisa punya teman?”, “Sepertinya mereka pinter-pinter“. Pertanyaan seperti itu lah yang selalu ada di pikiran kami sebelum bertemu. Hari itu, tepat pukul 8 pagi di lantai 10 ruang 1001, kami dipertemukan untuk pertama kalinya dan bertatap muka dengan seluruh anggota Fortresser. Ya, Fortresser, sebut saja kami dengan nama itu. Nama yang kami sepakati sebelum kami bertatap muka satu sama lain, yang merupakan singkatan dari “Forty Two Reach Success Together” sebagai doa baik bagi perjalanan kebersamaan kami selama 2,5 tahun kedepan.

Memakai kemeja putih dan bawahan hitam yang diharuskan, kami datang dengan wajah-wajah polos dan dingin. Tak tau mengapa delapan anggota Fortresser laki-laki duduk berdekatan dan memberi jarak dengan 29 perempuan lainnya. Masih teringat saat pertama kali melewati pintu kelas, lalu melihat teman-teman baru, ya suasananya cukup diam dan dingin. Hanya ada suara perkenalan dan jabat tangan di antara kami. Malu-malu ingin mengajak bicara. Pembimbing kami di hari itu pun masuk kelas, menurut beliau kami kelas yang berbeda dengan kakak kelas kami sebelumnya, kami yang terkesan paling dingin. Jika ditanya kami akan malu-malu menjawab. Suasana pun terasa begitu asing.

Kelas dibuka dengan perkenalan diri (nama, daerah asal, sekolah dan alasan masuk PPA). Ada yang berasal dari Pulau Sumatra, Jawa, Bali hingga Kalimantan. Ada satu jawaban unik yang masih teringat hingga saat ini, ketika Duta mengutarakan alasan mengapa ia masuk PPA “Karena mau ketemu koko ganteng“ sontak hal itu mencairkan suasana kelas baru kami. Setelah perkenalan diri, kami mendapat break pagi pertama kami. Lalu diajak oleh pembimbing kami berkeliling BLI (BCA Learning Institute), gedung yang akan menjadi tempat belajar kami, melihat fasilitas yang akan menunjang proses belajar mengajar kami, tetapi masih saja malu-malu untuk saling mengajak ngobrol hehehe…. Akhirnya tiba saatnya untuk makan siang, dan untuk pertama kalinya kami bertemu kakak kelas kami di ruang makan dan jelas kami benar benar terlihat seperti anak baru karena pakaian kami yang khas. Sehabis makan, kami melakukan foto untuk Id Card kami. Sembari menunggu giliran untuk foto, kami memainkan beberapa game di Energizing Room. Disinilah canda dan tawa mulai tumbuh di antara kami. Dan waktu terus bergulir, rasanya hari itu begitu cepat dan ditutup dengan foto bareng kami ber-37 dengan pembimbing kami.

Sekali lagi, kenangan Satu Hari di Bulan Agustus itu adalah bagian kenangan yang tak pernah terlupakan. Tatap muka pertama, jabatan pertama, orang pertama yang kami masing-masing kenal, canda dan tawa pertama, teman sebangku pertama, foto bareng pertama, hingga saat ini Fortresser yang dulunya malu-malu telah melewati satu cawu bersama.  Bukan hanya kebahagiaan yang kami rasakan bersama, kami juga sepakat untuk berjuang bersama hingga akhir. Inilah kami... Bergandeng tangan, saling merangkul, berjalan bersama, melihat kemegahan dunia, untuk mencapai sebuah tujuan akhir yang sama.

“Walking with a friend in the dark is better than walking alone in the light”

2 komentar:

  1. Aaaa... Lope lope sm yg nulis πŸ˜†πŸ˜πŸ˜˜

    BalasHapus
    Balasan
    1. cieee... makasih ya hehe.. Pantengin terus ya blognya

      Hapus